welcome

welcome to rohis muslim SMA N 12 batam

Jumat, 16 Maret 2012

Kisah Seorang Ayah, Anak dan Keledai

Kisah Seorang Ayah, Anak dan Keledai

Ibnu sering sekali mendengar ceramah para Ustadz, nasehat para ortu, dan membaca beberapa buah artikel yang ditulis dengan menggunakan versi yang berbeda-beda tentang “Kisah Seorang Ayah, Anak dan Keledai”. Tapi menurut ibnu, yang terpenting adalah hikmah dibalik kisah ini bukan segi perbedaan versi yang mereka bawa yang dijadikan sebuah masalah. Right?
Alkisah, ada seorang ayah dan anak yang sedang berpergian kesuatu kota dengan menunggangi seekor keledai. Ketika melewati sebuah kota, mereka ditegur.  ”Orang yang ngga tahu diri! Masa keledai yang kecil dan lemah seperti itu kalian tunggangi berdua?”. Setelah mendengar teguran itu, si ayahpun turun dan mempersilahkan anaknya untuk menaiki keledai tersebut. Selang beberapa saat, merekapun melewati sebuah kota.  Lagi-lagi mereka diterpa dengan sebuah teguran, “Anak yang ngga tahu diri! Masa ayahnya disuruh menuntun keledai”. Setelah mendengar teguran seperti itu, si ayahpun naik keledai dan si anak di depan menuntun keledai. Ketika melewati kota berikutnya, si ayahpun ditegur oleh masyarakat kota tersebut, “Dasar ayah yang ngga tahu diri! Masa anak kecil disuruh menuntun keledai”. Setelah mendengar teguran itu, ayah dan anakpun turun dari keledai. Saat mereka melewati kota berikutnya, mereka ditegur oleh masyarakat kota itu “Orang yang aneh dan bodoh! Masa keledai dibiarin begitu saja dan ngga ditunggangi”.
Hikmah yang dapat diambil dari kisah ini adalah “Segala sesuatu yang kita perbuat pasti ada aja orang yang berkomentar, menghina, ngga suka dengan perbuatan kita dst”. Jadi, selama yang Anda kerjakan bukan hal-hal yang buruk dan bertentangan dengan norma-norma agama maka KERJAKANLAH . Jangan hiraukan omongan orang lain. Oke!
Mungkin saja mereka yang berbuat seperti itu ingin melihat Anda sengsara dan ngga ingin melihat Anda senang. Tapi ada juga loh pengkritik yang suka melihat Anda bahagia. Nah orang yang seperti ini nih yang patut Anda dengar perkataannya. Dengan mengingat perkataan/kritikannya yang membangun maka insyaAllah Anda akan lebih maju dari sebelumnya.
So, bagaimana pendapat Anda mengenai kisah di atas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar